Kali ini, saya akan membahas
tentang kepemimpinan. Niat ini berawal karena adanya sosialisasi untuk siswa
SMA yang baru saja saya ikuti tadi pagi. Pembahasannya tentang apa itu
LEADERSHIP. Nah menurut penuturan narasumber tadi, leadership adalah ilmu yang mempelajari bagaimana caranya
memimpin, dan bagaimana caranya supaya orang melakukan apa yang kita
perintahkan. Nah, saya disini bukan bertujuan untuk mengomentari apa yang menjadi
pemikiran narasumber. Tapi saya hanya ingin menuliskan apa yang menjadi
pemikiran saya tentang leadership ini.
Menurut saya, leadership atau
kepemimpinan itu terbagi atas 2 bentuk, yaitu :
1.
Kepemimpinan Otoriter
Otoriter artinya segala sesuatunya harus dilaksanakan sesuai dengan
kehendak si pemimpin. Pemimpin menjadi pokok utama dalam hal ini. Namun
kepemimpian jenis ini cenderung memaksa dan bersifat memberi tekanan. Singkatnya,
kepemimpinan jenis inilah yang bersifat memaksa untuk dituruti dan melakukan
apa yang diperintahkan oleh si pemimpin.
2.
Kharisma
Nah,
untuk jenis kepemimpinan yang satu ini, cenderung lebih bersahabat dan ringan. Kharisma,
ini semacam talenta yang sudah di bawa sejak lahir. Ibu saya pernah berkata,
lingkungan bisa membuat kita bersikap menjadi pemimpin yang ditakuti (otoriter)
namun seseorang yang punya kharisma, tanpa pengaruh apapun, akan tetap bisa
memimpin. Artinya, orang – orang yang punya kharisma dengan sendirinya akan
mudah berbaur dengan masyarakat, apa yang dilakukannya akan cepat menjadi pusat
perhaitan orang banyak. Oleh karena itu, sifat kepemimpinan jenis ini cenderung
mudah bekerja sama, dan terkesan tidak memberi tekanan. Inilah yang disebut
dengan talenta tadi, dengan sendirinya ada dalam diri seseorang tanpa adanya
pengaruh dari luar.
Jadi
kesimpulannya, jiwa kepemimpinan itu ada yang bisa dipelajari, dan ada yang mengalir
dalam diri sendiri sejak lahir. Perbedaan kedua jenis kepemimpinan terletak
pada apa dan bagaimana situasinya, otoriter cenderung memaksa dan tegas. Tapi untuk
kharisma, tanpa adanya tekanan maupun doktrin – doktrin keras dari pemimpin,
tujuan itu tetap bisa tercapai, orang yang kita pimpin akan turut mengikuti apa
yang kita perintahkan.
Jadi leadership
atau kepemimpinan itu bukan hanya sekedar ilmu, tapi juga dari dalam diri
sendiri. Seseorang bisa belajar menjadi
pemimpin, namun tidak menutup kemungkinan untuk seseorang ditakdirkan menjadi
seorang pemimpin. Saya akhiri tulisan ini dengan kalimat yang sudah sering kita
dengar dalam kehidupan sehari – hari “Untuk
menjadi pemimpin, terlebih dahulu kita harus
bisa dipimpin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar